Pages

Banner 468 x 60px

Kamis, 23 Maret 2017

Topik, Tema, dan Judul

1 komentar
BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Topik, Tema, dan Judul merupakan salah satu unsur terpenting didalam pembuatan karya ilmiah. Antara Topik, Tema, dan Judul tidaklah sama. Apabila Topik dan Tema harus ditentukan sebelum memulai menulis sedangkan judul tidak selalu demikian. Sebab topik juga dapat langsung dijadikan judul.
Topik dan tema sama-sama berasal dari bahasa yunani.Topik berasal dari kata  topoi yang berarti tempat,  sedangkan tema berasal dari kata tithenai yang berarti menempatkan.
Didalam makalah ini terdapat pengertian topik, pengertian tema, pengertian judul, perbedaan antara topik, tema,dan judul, serta dalam memilih topik dan tema dengan benar.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa itu topik, tema, dan judul ?
2.    Perbedaan dan persamaan topik, tema, dan judul ?
3.    Apa itu kerangka karangan?






BAB II
PEMBAHASAN
A.  Topik
1.    Pengertian Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis topik berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulis. Jika yang dibicarakan hanya satu masalah, maka disebut topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala seseorang mula-mula membicarakan satu masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah lain, maka topiknya menjadi banyak. Topik semacam itu disebut multitopik atau topik ganda.
2.    Ciri-ciri topik
a.    Topik harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa keingintahuan pembaca.
b.    Mencakup keseluruhan isi cerita[1]

B.  Tema
1.    Pengertian Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, yang berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema yang dalam perumusanya berisi topik beserta tujuan.[2] Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dalam penulisan. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis.

2.    Ciri-ciri tema
a.    Dalam novel dan cerpen, tema biasanya dapat dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
b.    Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain, dan  bagaimana cerita diselesaikan.
c.    Tema dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana, dan unsur lain seperti nilai kemanusiaan, plot, dan  perwatakan dalam sebuah cerita.

C.  Judul
1.    Pengertian Judul
Judul juga memiliki konsep berbeda yakni penjabaran dari topik.[3] Judul  adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain. Judul merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, yang bersifat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian, adakalanya judul menentukan wilayah (lokasi). Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik.

2.    Ciri-ciri judul
a.    Relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
b.    Biasanya judul harus provokatif dengan menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi  cerita tersebut.
c.    Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih
d.   Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.
e.    Judul harus mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang.

D.  Perbedaan dan persamaan topik, tema, dan judul
Persamaan antara topik dan tema yaitu baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. sedangkan Perbedaanya yaitu topik masih mengandung hal yang umum sedangkan tema lebih spesifik dan lebih terarah dalam pembahasan suatu masalah.[4] Untuk membuat topik, tema, dan judul karangan yang baik, maka harus sesuai dengan minat dan merupakan hal yang dikuasai. Misalnya : seorang mahasiswa menyukai film dan musik.[5] Perbedaan dari Topik, Tema, dan Judul dalam tabel di bawah ini :

Topik
Tema
Judul
Film
Film sebagai sebuah media pembelajara untuk dapat saling menghormati antar sesame
·      Film sebagai peredam konflik beragama
·      Menyatukan perbedaan lewat film
·      Belajar saling menghormati lewat laskar pelangi
Musik
Musik dapat dijadikan sebagai obat untuk mengurangi stress dan teman belajar
·      Mau mengurangi stress? Dengarkan musik
·      Belajar sambil mendengarkan musik? siapa takut
·      Belajar dengan santai lewat music


E.  Kerangka Karangan
1.    Pengertian kerangka karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Menurut Finoza kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang berfungsi untuk mengatur hubungan antara gagasan tersebut.[6] Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Langkah-langkah dalam membuat sebuah karangan yaitu diawali dengan penentuan tema dari karangan yang akan ditulis. Setelah tema ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan judul karangan kemudian diikuti dengan membuat kerangka karangan, menentukan pokok pikiran utama pada setiap paragraf dan yang terakhir adalah mengembangkan tiap pokok pikiran menjadi beberapa kalimat sehingga menjadi beberapa alinea.

2.    Syarat-syarat kerangka karangan
a.    Pengungkapan maksudnya harus jelas.
b.    Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
c.    Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
d.   Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.



3.    Manfaat kerangka karangkan
a.    Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan mencegah dari salah sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul
b.    Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
c.    Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
d.   Memperlihatkan bagian-bagian pokok sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.
e.    Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

4.    Pola kerangka karangan
a.    Pola Alamiah
Suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan nyata di alam. Oleh karena itu, susunan alamiah dibagi menjadi dua  bagian utama, yaitu :
1)   Urutan waktu.
Urutan waktu berarti urutan karangan yang dilandaskan pada tahapan suatu peristiwa atau kejadian.[7] Tahapan ini identik dengan penanggalan namun bisa juga menggunakan kata-kata yang merujuk pada waktu atau situasi waktu. Setiap peristiwa hanya menjadi penting dalam hubungannya dengan yang lain.
Contoh :
Topik : Perkembangan Bahasa Indonesia
I.              Bahasa Indonesia pada masa penjajahan belanda
II.           Bahasa Indonesia pada masa penjajahan jepang
III.        Bahasa Indonesia pada masa orde lama
IV.        Bahasa Indonesia pada masa orde baru
V.           Bahasa Indonesia pada masa kini

2)   Berdasar urutan ruang.
Topik yang diuraikan berkaitan erat dengan ruang / tempat. Setiap hal didunia ini pada dasarnya telah dikotak-kotakkan dalam ruang tersendiri.[8] Dari yang paling terkecil adalah ruang pribadi, beranjak keruang keluarga, selanjutnya keruang tetangga dan seterusnya.
Contoh :
Topik    :  Banjir.
I. BANJIR YANG TERJADI DI LUAR INDONESIA
A. Banjir di Asia
1. Banjir di China.
2. Banjir di Taiwan.
B. Banjir di Eropa
1. Banjir di Belanda.
2. Banjir di Inggris.
II. BANJIR YANG TERJADI DI INDONESIA.
A. Banjir di Pulau Jawa
1. Banjir di DKI Jakarta.
2. Banjir di Pacitan.
B. Banjir di luar Pulau Jawa
1. Banjir di Papua Barat.
2. Banjir di Padang.


b.    Pola Logis
Pola logis merupakan pola yang terbentuk dari pikiran pengarang dengan meletakan gagasan serta konsep berdasarkan efek yang ingin dicapainya.[9] Untuk susunan pola logis, dibagi berdasarkan :

1)   Sebab-Akibat.
·      Sebab ke  akibat : masalah utama sebagai sebab, diikuti perincian akan akibat-akibat yang mungkin  terjadi.
·      Akibat ke  sebab : masalah tertentu sebagai akibat, diikuti perincian sebab-sebab yang  menimbulkannya
Contoh pola sebab akibat:
Topik    :  Dampak Pemanasan Global
I.              Penebangan liar
II.           Efek rumah kaca
III.        Polusi udara
IV.        Banjir dan longsor
Contoh pola akibat sebab :
Topik : Premanisme di Jakarta
I.              Mencari uang dengan cara tidak halal
II.           Pertumbuhan ekonomi yang tesendat
III.        Industri tutup karena bahan bakar langka
IV.        Lapangkan kerja menciut

2)   Klimaks-Anti klimaks.
Anggapan bahwa posisi tertentu dari sebuah rangkaian merupakan posisi yang paling penting. Terdiri dari dua : yang pertama Urutan klimaks yaitu bagian penting disampaikan diakhir. Yang kedua Urutan antiklimaks  yaitu bagian penting disampaikan diawal.[10]
Contoh Klimaks :
Topik    : Banjir
I.              Musim penghujan mulai
II.           Penggundulan hutan
III.        Erosi dimana-mana
IV.        Pendangkalan sungai
V.           Musibah banjir
VI.        Penderitaan masyarakat

Contoh Antiklimaks :
Topik: Kemengan timnas sepak bola Indonesia atas Malaysia
I.              Timnas sepakbola kalah dengan bangga
II.           Timnas sepakbola kalah pada laga tandang
III.        Timnas sepakbola menang pada laga tandang

3)   Umum-Khusus.
·      Umum  – khusus : Hal besar diperinci ke  hal- hal yang lebih kecil atau bagian-bagiannya.
·      Khusus  – Umum : hal kecil diperinci ke hal-hal yang lebih besar.
Contoh pola umum khusus :
Topik : Menulis
I.                   Pengertian menulis
II.                Fungsi menulis
III.             Jenis Tulisan
A.    Fiksi
B.     Nonfiksi
IV.             Teknik menulis

Contoh pola khusus umum :
Topik    : Pendidikan
I.              Pendidikan pada generasi muda
II.           Pendidikan di masyarakat pedesaan
III.        Pendidikan dalam masyarakat perkotaan
IV.        Pendidikan dalam lingkungan masyarakat secara umum

4)   Pola Pemecahan Masalah
Pola ini dimulai dengan masalah untuk kemudian disampaikan pemecahanya. Pola ini sering digunakan pada penulisan skripsi yang pada strukturnya memang berupa pemecahan masalah.[11]
Contoh :
Topik : Polemik Bahasa Alay
1.    Bahasa alay merajalela
1.1         bahasa dalam pesan singkat
1.2         bahasa dalam jejaring sosial
1.2.1        bahasa alay di twitter
1.2.2        bahasa alay di facebook
1.3        bahasa dalam tindak tutur
2.    Bahasa alay merusak bahasa Indonesia
3.    Mengembalikan bahasa Indonesia yang baik
3.1        Melakukan penyuluhan
3.1.1        Bahasa alay hanya untuk pergaulan
3.1.2        Bahasa alay tidak digunakan dalam forum resmi
3.2        Mencontohkan bahasa Indonesia yang baik
4.    Bahasa alay dan bahasa Indonesia bergandengan

Dalam membuat kerangka karangan  hal yang perlu diperhatikan adalah penjabaran subtopik dengan menggunakan symbol secara numerik ataupun numerik alfabetis. Mekanisme pengurutanya sebagai berikut :
1)   Numerik
Contoh 1 :
1 ..........................
1.1                        ...........................
1.1.1   ............................
1.1.1.1  ..............................
1.1.1.1.1 ................................

Contoh 2 :
1 .......................
1.1    .....................
1.2    .....................
1.2.1   ......................
1.2.2   ......................
1.2.2.1  .................
1.2.2.2  .................
2 .........................
2.1    ...................
2.2    ...................
2.3    ...................
3 .........................

2)   Numerik- alfabetis
Contoh 1:
I ......................
A .....................
1 ..........................
a ..............................
1)   ...............................
a)    ...............................
(1)     .................................
(a)      .................................


Contoh 2:
I ......................
A .............................
B .............................
C .............................
1 ..............................
2 ..............................
a ................................
b ................................
D ..............................
II ..............................
A .............................
B .............................
III ..............................[12]


5.    Jenis-Jenis Karangan
Jenis- jenis karangan terbagi menjadi 2 yaitu berdasarkan karakteristiknya dan berdasarkan sifatnya.
a.    Jenis karangan berdasarkan karakteristik
Menurut finoza terbagi menjadi 3 yaitu :
1)   Karangan ilmiah
Beberapa karya yang termasuk  karangan ilmiah berdasarkan karakteristiknya yaitu skripsi, tesis, desertasi. Berdasarkan karakteristiknya yaitu :
a)     bersumber dari pengamatan atau faktual.
b)   sifatnya yang objektif.
c)    Alurnya sistematis atau metodis
d)   Bahasanya denotatif atau baku atau menggunakan istilah khusus
e)    Berbentuk argumentasi atau campuran

2)   Karangan semi ilmiah
Beberapa karya yang termasuk karangan semi ilmiah berdasarkan karakteristiknya yaitu artikel, berita, opini, feature. Berdasarkan karakteristiknya yaitu :
a)    Bersumber dari pengamatan atau faktual.
b)   Sifatnya yang objektif dan subjektif
c)    Alurnya sistematis atau kronologis atau kilas balik (flashback)
d)   Bahasanya denotatif dan konotatif atau semiformal
e)    Berbentuk eksposisi atau persuasi atau deskripsi atau campuran

3)   Karangan non ilmiah
Beberapa karya termasuk karangan nonilmiah yaitu karya-karya fiksi seperti cerpen, novel, puisi, dan naskah drama. Berdasarkan karakteristiknya yaitu:
a)    Sumbernya nonfactual (rekaan)
b)   Sifatnya subjektif
c)    Alurnya bebas
d)   Bahasanya bisa denotatif atau konotatif, semiformal atau informal, istilah umum atau daerah
e)    Berbentuk narasi atau deskripsi atau campuran[13]

b.    Jenis karangan berdasarkan sifatnya
Dalam jenis karangan ini, terdapat 5 bentuk karangan, yaitu:
1)   Karangan deskripsi
Karangan deskripsi yaitu karangan yang berusaha menggambarkan benda, manusia, atau tempat tertentu. Hal yang perlu diperhatikan yaitu detail objek yang disampaikan harus tepat.[14]
Contoh karangan deskripsi :
Apotik
Siang itu aku sedang duduk santai disofa empuk didalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Aptik ini adalah impianku sajak aku kuliah difarmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku.
Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokan menurut fakmaloginya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pad rak buku dipojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Kuambil satu buku yang disampulkan tertulis informasi spesialis obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah kupandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ketempat semula. Buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televise 14 inci dan sebuah computer dimeja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk dibulan mei yang panas ini.[15]

2)   Karangan narasi
Karangan narasi merupakan karangan yang menceritakan atau menyampaikan urutan peristiwa secara kronologis.[16]
Contoh karangan narasi:
Berkunjung kerumah paman
Liburan sekolah tahun lalu, aku bersama ayah, ibu, dan adik saya pergi kekota bandung. Kami mengunjungi rumah paman yang bertempat tinggal disana sekaligus liburan bersama saudara sepupuku, shinta dan jojo.
Perjalanan dari kotaku memakan waktu kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Setelah sampai disana, sepupuku mengajak aku dan adiku untuk berkeliling kota. Kami mengunjungi banyak sekali tempat-tempat unik dan menarikyang merupakan ciri khas kota bandung. Tempat pertama yang kami datangi adalah trans studio bandung. Tempat ini adalah wahana pemain indoor terbesar yang ada di asia. Disana kami bermain dengan riang dan gembira mencoba menaiki beberapa wahana seru, seperti roller coster, dan lain-lain.
Tidak terasa dua jam sudah kami menghabiskan waktu ditrans studio bandung. Setelah puas, kami pun mencari tempat untuk makan siang dan kemudian bergegas pulang karena hari sudah sore.[17]

3)   Karangan eksposisi
Karangan eksposisi merupakan jenis karangan yang menjelaskan suatu konsep, menerangkan cara, mengupas atau menguraikan sesuatu.[18]
Contoh karangan eksposisi :
Tumbuhan Jahe
Tumbuhan jahe zingiber officinale, merupakan tumbuhan rimpang yang telah dikenal dari dulu. Jahe sering difungsikan sebagai bumbu atau penyedap rasa alami. Selain dapat menjadi rempah-rempah, tumbuhan ini dapat mengobati berbagai penyakit contohnya batuk, panas dalam dan bahkan kanker menurut penelitian yang ada. Tinggi tumbuhan ini sekitar 30 hingga 100 cm. Daun tumbuhan jahe berbentuk penyirip dengan ukuran panjang sekitar 15-23 mm dan lebar sekitar 8-15 mm. Tumbuhan jahe memiliki rimpang atau akar yang berbentuk jemari yang menggembung pada bagian ruas-ruas tengah. Nama jahe sendiri dalam masyarakat adalah akar atau rimpang tersebut. Jahe memiliki rasa yang cukup pedas dan hangat yang disebabkan oleh adanya senyawa keton yaitu zingeron. Dipasaran, terdapat tiga jenis jahe yang sering dijual yaitu jahe merah, jahe gajah dan jahe kuning.[19]

4)   Karangan argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang berusaha meyakinkan pembaca tentang suatu gagasan atau pendapat dengan menyampaikan bukti, contoh, atau alasan lain yang tidak dapat dibantah.[20]
Contoh kalimat argumentasi :
Global Warming
Saat ini kita mengalami apa yang disebut global warming yaitu sebuah keadaan dimana naiknya suhu rata-rata perbukaan bumi. Hal ini terjadi akibat semakin menipisnya ozon, lapisan pelindung bumi dari sinar langsung matahari yang ada di atmosfir bumi. Pada dasarnya lapisan ozon yang ada sangatlah tipis sehingga akan semakin mudah terkikis dan berlubang.
Naiknya suhu rata-rata permukaan bumi dapat menyebabkan efek yang sangat berbahaya bagi kita, diantaranya adalah kacaunya iklim yang ada dibumi. Kekacauan yang terjadi ini sangat merugikan bagi para petani khususnya yang mengandalkan air hujan untuk mengairi sawahnya. Global warming menyebabkan musim kemarau yang panjang dan tak diduga-duga kapan datangnya. Sehingga petani dapat mengalami gagal panen.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah pada lapisan ozon, kita bisa mencegahnya dengan mencegah polusi udara dan  meminimalkan penggunaan AC dan kulkas untuk mencegah kerusakan yang lebih parah pada lapisan ozon.[21]

5)   Karangan persuasi
Karangan persuasi merupakan karangan yang berisi bujukan, rayuan, atau ajakan kepada pembaca untuk melakukan sesuatu.[22]
Contoh karangan persuasi :
Hutan adalah ruang terbuka bagi mahluk hidup. Bagi satwa, hutan merupakan tempat yang amat penting. Disanalah mereka tinggal. Dihutanlah mereka mencari makan. Tidak hanya bagi satwa, bagi manusia yang tinggal jauh dari hutan pun juga sangat membutuhkan hutan yang asri. Kita tahu, hutan adalah drainasi alami jika terjadi hujan. Hutan akan menyimpan air dan mencegah datangnya musibah banjir. Ayo bersama-sama kita lestarikan hutan untuk kepentingan bersama.[23]





BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis topik berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulis. Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, yang berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Judul  adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain.
Persamaannya yaitu baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. sedangkan Perbedaanya yaitu topik masih mengandung hal yang umum sedangkan tema lebih spesifik dan lebih terarah dalam pembahasan suatu masalah.
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Pola kerangka karangan ada dua yaitu karangan alamiah dan karangan logis. Karangan alamiah terdiri dari urutan waktu dan urutan ruang. Sedangkan kerangka karangan logis terdiri dari sebab-akibat, umum-khusus, klimaks-antiklimaks, dan pemecahan masalah. Jenis karangan dibagi menjadi dua berdasarkan karakteristiknya dan berdasarkan sifatnya. Berdasarkan karakteristiknya, karangan terdiri dari ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah. Sedangkan berdasarkan sifatnya, karangan terdiri dari dari deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

B.  Saran
Setelah belajar bahasa Indonesia ini, hendaknya kita dapat memperaktekanya kedalam karya atau tulisan-tulisan sesuai dengan bahasa Indonesia yang benar. Dan lebih dapat memahami perbedaan antara tema, topik, dan judul dalam sebuah karangan yang akan dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Dika Darmawan ( 5 November 2014 ) Perbedaan Topik, Tema, Judul diperoleh 13 November 2016 dari http://Dikadarmawan.blogspot.com
Guru berbahasa ( februari 2016 ) contoh paragraf persuasi diperoleh 13 November 2016 dari http://guruberbahasa.com
Hikmah, Ade, Dr. M.Pd. Solihati, Nani, Dr. M.Pd. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Widiasarana
Kakak Pinter ( 7 Oktober 2015 ) Contoh karangan narasi diperoleh 13 November 2016 dari http://kakakpintar.com
Kelas Indonesia ( februari 2016 ) contoh karangan argumentasi diperoleh 13 November 2016 dari http://kelasindonesia.com
Maiky lamasia (9 September 2015) makalah topic, tema dan judul karangan diperoleh 13 November 2016 dari http://maikylamasia.blogspot.com
Mugni Sulaiman ( 12 juli 2015 ) Tema, Topik, dan Judul karangan diperoleh 13 November 2016 dari http://Mugnisulaiman.blogspot.com
Pehek ( 7 Agustus 2015 ) kumpulan contoh karangan deskripsi diperoleh 13 November 2016 dari http://pehek.com




[1] http://Mugnisulaiman.blogspot.com/tema-topik-dan-judul-karangan/ pada tanggal 13 November 2016 pukul 17.08
[2] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 81
[3]Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 81
[5] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 81
[6] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 82
[7] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 83
[8] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 83
[9] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 84
[10] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 85
[11] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 86
[12] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 86-87
[13] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 88
[14] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 89
[15] http://pehek.com>home>pendidikan/kumpulan-contoh-karangan-deskripsi-lengkap-terbaru pada tanggal 13 november 2016 pukul 18.30
[16] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 90
[18] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 91
[19] http://kumpulan-contoh.com>home>contoh-paragraf/2016/9/contoh-teks-paragraf-eksposisi-singkat-dan-jelas pada tanggal 13 november 2016 pukul 19.22
[20] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 92
[21] http://kelasindonesia.com>beranda>karangan>paragraf/3-contoh-karangan-argumentasi-tentang-lingkungan-hidup pada tanggal 13 november 2016 pukul 19.45
[22] Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 93
[23] http://guruberbahasa.com>home>teks-persuasi/2016/2/3-contoh-paragraf-persuasi-singkat-tentang-lingkungan pada tanggal 13 november 2016 pukul 19.55

1 komentar:

yancynachtman mengatakan...

JackpotCity Casino app review and bonus code - JT Hub
JackpotCity Casino is a mobile 보령 출장샵 casino in Ontario 경기도 출장안마 and Canada. It has over 400+ slots 구미 출장마사지 and games 부산광역 출장안마 with a unique bonus 제주 출장마사지 range.

Posting Komentar