BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Topik, Tema, dan Judul merupakan salah
satu unsur terpenting didalam pembuatan karya ilmiah. Antara Topik, Tema, dan
Judul tidaklah sama. Apabila Topik dan Tema harus ditentukan sebelum memulai
menulis sedangkan judul tidak selalu demikian. Sebab topik juga dapat langsung
dijadikan judul.
Topik dan tema sama-sama berasal dari
bahasa yunani.Topik berasal dari kata
topoi yang berarti tempat,
sedangkan tema berasal dari kata tithenai yang berarti menempatkan.
Didalam makalah ini terdapat pengertian
topik, pengertian tema, pengertian judul, perbedaan antara topik, tema,dan
judul, serta dalam memilih topik dan tema dengan benar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
itu topik, tema, dan judul ?
2. Perbedaan
dan persamaan topik, tema, dan judul ?
3. Apa
itu kerangka karangan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Topik
1. Pengertian
Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi”
yang berarti tempat, dalam tulis menulis topik berarti pokok pembicaraan atau
sesuatu yang menjadi landasan penulis. Jika yang dibicarakan hanya satu
masalah, maka disebut topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala seseorang
mula-mula membicarakan satu masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah
lain, maka topiknya menjadi banyak. Topik semacam itu disebut multitopik atau
topik ganda.
2. Ciri-ciri
topik
a. Topik
harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa
keingintahuan pembaca.
b. Mencakup
keseluruhan isi cerita[1]
B. Tema
1. Pengertian
Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani
“thithenai”, yang berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah
ditempatkan. Tema yang dalam perumusanya berisi topik beserta tujuan.[2] Tema
ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dalam penulisan. Menentukan
tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan
oleh penulis.
2. Ciri-ciri
tema
a. Dalam
novel dan cerpen, tema biasanya dapat dilihat melalui persoalan yang
dikemukakan.
b. Tema
juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain, dan
bagaimana cerita diselesaikan.
c. Tema
dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana, dan unsur lain seperti nilai
kemanusiaan, plot, dan perwatakan dalam
sebuah cerita.
C. Judul
1. Pengertian
Judul
Judul
juga memiliki konsep berbeda yakni penjabaran dari topik.[3] Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab
dalam buku, kepala berita, dan lain-lain. Judul merupakan identitas atau cermin
dari jiwa seluruh karya tulis, yang bersifat menjelaskan diri dan yang manarik
perhatian, adakalanya judul menentukan wilayah (lokasi). Judul hendaknya dibuat
dengan ringkas, padat dan menarik.
2. Ciri-ciri
judul
a. Relevan
dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian
penting dari tema tersebut.
b. Biasanya
judul harus provokatif dengan menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan
pembaca terhadap isi cerita tersebut.
c. Judul
terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih
d. Judul
tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk
kata yang singkat.
e. Judul
harus mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang.
D. Perbedaan dan persamaan topik, tema,
dan judul
Persamaan
antara topik dan tema yaitu baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat
dijadikan sebagai judul karangan. sedangkan Perbedaanya yaitu topik masih
mengandung hal yang umum sedangkan tema lebih spesifik dan lebih terarah dalam
pembahasan suatu masalah.[4] Untuk
membuat topik, tema, dan judul karangan yang baik, maka harus sesuai dengan
minat dan merupakan hal yang dikuasai. Misalnya : seorang mahasiswa menyukai
film dan musik.[5]
Perbedaan dari Topik, Tema, dan Judul dalam tabel di bawah ini :
|
Topik
|
Tema
|
Judul
|
|
Film
|
Film
sebagai sebuah media pembelajara untuk dapat saling menghormati antar sesame
|
· Film
sebagai peredam konflik beragama
· Menyatukan
perbedaan lewat film
· Belajar
saling menghormati lewat laskar pelangi
|
|
Musik
|
Musik
dapat dijadikan sebagai obat untuk mengurangi stress dan teman belajar
|
· Mau
mengurangi stress? Dengarkan musik
· Belajar
sambil mendengarkan musik? siapa takut
· Belajar
dengan santai lewat music
|
E. Kerangka Karangan
1. Pengertian
kerangka karangan
Kerangka karangan adalah rencana
penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis,
dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur. Menurut Finoza kerangka karangan adalah rencana
teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang berfungsi untuk mengatur
hubungan antara gagasan tersebut.[6]
Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan
tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini
sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan
penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Langkah-langkah dalam membuat sebuah
karangan yaitu diawali dengan penentuan tema dari karangan yang akan ditulis.
Setelah tema ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan judul karangan
kemudian diikuti dengan membuat kerangka karangan, menentukan pokok pikiran
utama pada setiap paragraf dan yang terakhir adalah mengembangkan tiap pokok
pikiran menjadi beberapa kalimat sehingga menjadi beberapa alinea.
2. Syarat-syarat
kerangka karangan
a. Pengungkapan
maksudnya harus jelas.
b. Tiap
unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
c. Pokok-pokok
dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
d. Harus
menggunakan pasangan simbol yang konsisten.
3.
Manfaat kerangka karangkan
a. Memudahkan
penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis
dan mencegah dari salah sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul
b. Memudahkan
penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
c. Menghindari
timbulnya pengulangan pembahasan.
d. Memperlihatkan
bagian-bagian pokok sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang
berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.
e. Membantu
mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
4. Pola
kerangka karangan
a. Pola
Alamiah
Suatu
urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan nyata di alam. Oleh
karena itu, susunan alamiah dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu :
1) Urutan
waktu.
Urutan waktu
berarti urutan karangan yang dilandaskan pada tahapan suatu peristiwa atau
kejadian.[7]
Tahapan ini identik dengan penanggalan namun bisa juga menggunakan kata-kata
yang merujuk pada waktu atau situasi waktu. Setiap peristiwa hanya menjadi
penting dalam hubungannya dengan yang lain.
Contoh :
Topik :
Perkembangan Bahasa Indonesia
I.
Bahasa Indonesia pada masa penjajahan
belanda
II.
Bahasa Indonesia pada masa penjajahan
jepang
III.
Bahasa Indonesia pada masa orde lama
IV.
Bahasa Indonesia pada masa orde baru
V.
Bahasa Indonesia pada masa kini
2) Berdasar
urutan ruang.
Topik
yang diuraikan berkaitan erat dengan ruang / tempat. Setiap hal didunia ini
pada dasarnya telah dikotak-kotakkan dalam ruang tersendiri.[8]
Dari yang paling terkecil adalah ruang pribadi, beranjak keruang keluarga,
selanjutnya keruang tetangga dan seterusnya.
Contoh :
Topik
: Banjir.
I. BANJIR YANG TERJADI DI LUAR INDONESIA
A. Banjir di Asia
1. Banjir di China.
2. Banjir di Taiwan.
B. Banjir di
Eropa
1. Banjir di
Belanda.
2. Banjir di
Inggris.
II.
BANJIR YANG TERJADI DI INDONESIA.
A. Banjir di
Pulau Jawa
1. Banjir di DKI
Jakarta.
2. Banjir di
Pacitan.
B. Banjir di
luar Pulau Jawa
1. Banjir di
Papua Barat.
2. Banjir di
Padang.
b. Pola
Logis
Pola logis merupakan
pola yang terbentuk dari pikiran pengarang dengan meletakan gagasan serta
konsep berdasarkan efek yang ingin dicapainya.[9] Untuk
susunan pola logis, dibagi berdasarkan :
1) Sebab-Akibat.
· Sebab
ke akibat : masalah utama sebagai sebab,
diikuti perincian akan akibat-akibat yang mungkin terjadi.
· Akibat
ke sebab : masalah tertentu sebagai
akibat, diikuti perincian sebab-sebab yang
menimbulkannya
Contoh pola sebab
akibat:
Topik
: Dampak Pemanasan Global
I.
Penebangan liar
II.
Efek rumah kaca
III.
Polusi udara
IV.
Banjir dan longsor
Contoh pola akibat
sebab :
Topik :
Premanisme di Jakarta
I.
Mencari uang dengan cara tidak halal
II.
Pertumbuhan ekonomi yang tesendat
III.
Industri tutup karena bahan bakar langka
IV.
Lapangkan kerja menciut
2) Klimaks-Anti
klimaks.
Anggapan bahwa posisi
tertentu dari sebuah rangkaian merupakan posisi yang paling penting. Terdiri
dari dua : yang pertama Urutan klimaks yaitu bagian penting disampaikan diakhir.
Yang kedua Urutan antiklimaks yaitu bagian
penting disampaikan diawal.[10]
Contoh Klimaks :
Topik
: Banjir
I.
Musim penghujan mulai
II.
Penggundulan hutan
III.
Erosi dimana-mana
IV.
Pendangkalan sungai
V.
Musibah banjir
VI.
Penderitaan masyarakat
Contoh Antiklimaks :
Topik: Kemengan timnas sepak bola Indonesia
atas Malaysia
I.
Timnas sepakbola kalah dengan bangga
II.
Timnas sepakbola kalah pada laga tandang
III.
Timnas sepakbola menang pada laga
tandang
3) Umum-Khusus.
· Umum – khusus : Hal besar diperinci ke hal- hal yang lebih kecil atau
bagian-bagiannya.
· Khusus – Umum : hal kecil diperinci ke hal-hal yang
lebih besar.
Contoh pola umum khusus :
Topik : Menulis
I.
Pengertian menulis
II.
Fungsi menulis
III.
Jenis Tulisan
A. Fiksi
B. Nonfiksi
IV.
Teknik menulis
Contoh pola khusus umum :
Topik
: Pendidikan
I.
Pendidikan pada generasi muda
II.
Pendidikan di masyarakat pedesaan
III.
Pendidikan dalam masyarakat perkotaan
IV.
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat
secara umum
4) Pola
Pemecahan Masalah
Pola ini dimulai dengan
masalah untuk kemudian disampaikan pemecahanya. Pola ini sering digunakan pada penulisan
skripsi yang pada strukturnya memang berupa pemecahan masalah.[11]
Contoh :
Topik : Polemik Bahasa Alay
1. Bahasa
alay merajalela
1.1
bahasa dalam pesan singkat
1.2
bahasa dalam jejaring sosial
1.2.1
bahasa alay di twitter
1.2.2
bahasa alay di facebook
1.3
bahasa dalam tindak tutur
2. Bahasa
alay merusak bahasa Indonesia
3. Mengembalikan
bahasa Indonesia yang baik
3.1
Melakukan penyuluhan
3.1.1
Bahasa alay hanya untuk pergaulan
3.1.2
Bahasa alay tidak digunakan dalam forum
resmi
3.2
Mencontohkan bahasa Indonesia yang baik
4. Bahasa
alay dan bahasa Indonesia bergandengan
Dalam membuat kerangka
karangan hal yang perlu diperhatikan
adalah penjabaran subtopik dengan menggunakan symbol secara numerik ataupun
numerik alfabetis. Mekanisme pengurutanya sebagai berikut :
1) Numerik
Contoh 1 :
1
..........................
1.1
...........................
1.1.1
............................
1.1.1.1
..............................
1.1.1.1.1
................................
Contoh 2 :
1 .......................
1.1
.....................
1.2
.....................
1.2.1
......................
1.2.2
......................
1.2.2.1
.................
1.2.2.2
.................
2
.........................
2.1
...................
2.2
...................
2.3
...................
3
.........................
2) Numerik-
alfabetis
Contoh 1:
I ......................
A
.....................
1
..........................
a
..............................
1)
...............................
a)
...............................
(1)
.................................
(a)
.................................
Contoh 2:
I
......................
A
.............................
B
.............................
C
.............................
1
..............................
2
..............................
a
................................
b
................................
D
..............................
II
..............................
A
.............................
B
.............................
III
..............................[12]
5. Jenis-Jenis
Karangan
Jenis- jenis karangan
terbagi menjadi 2 yaitu berdasarkan karakteristiknya dan berdasarkan sifatnya.
a. Jenis
karangan berdasarkan karakteristik
Menurut finoza terbagi menjadi 3 yaitu :
1) Karangan
ilmiah
Beberapa karya yang
termasuk karangan ilmiah berdasarkan
karakteristiknya yaitu skripsi, tesis, desertasi. Berdasarkan karakteristiknya
yaitu :
a) bersumber dari pengamatan atau faktual.
b) sifatnya
yang objektif.
c) Alurnya
sistematis atau metodis
d) Bahasanya
denotatif atau baku atau menggunakan istilah khusus
e) Berbentuk
argumentasi atau campuran
2) Karangan
semi ilmiah
Beberapa karya yang
termasuk karangan semi ilmiah berdasarkan karakteristiknya yaitu artikel,
berita, opini, feature. Berdasarkan karakteristiknya yaitu :
a) Bersumber
dari pengamatan atau faktual.
b) Sifatnya
yang objektif dan subjektif
c) Alurnya
sistematis atau kronologis atau kilas balik (flashback)
d) Bahasanya
denotatif dan konotatif atau semiformal
e) Berbentuk
eksposisi atau persuasi atau deskripsi atau campuran
3) Karangan
non ilmiah
Beberapa karya termasuk
karangan nonilmiah yaitu karya-karya fiksi seperti cerpen, novel, puisi, dan
naskah drama. Berdasarkan karakteristiknya yaitu:
a) Sumbernya
nonfactual (rekaan)
b) Sifatnya
subjektif
c) Alurnya
bebas
d) Bahasanya
bisa denotatif atau konotatif, semiformal atau informal, istilah umum atau
daerah
e) Berbentuk
narasi atau deskripsi atau campuran[13]
b. Jenis
karangan berdasarkan sifatnya
Dalam jenis karangan ini, terdapat 5
bentuk karangan, yaitu:
1) Karangan
deskripsi
Karangan deskripsi
yaitu karangan yang berusaha menggambarkan benda, manusia, atau tempat
tertentu. Hal yang perlu diperhatikan yaitu detail objek yang disampaikan harus
tepat.[14]
Contoh karangan deskripsi :
Apotik
Siang
itu aku sedang duduk santai disofa empuk didalam apotik milikku yang baru saja
dibuka. Aptik ini adalah impianku sajak aku kuliah difarmasi dulu. Sekarang aku
memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota
kelahiranku.
Apotik
ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan
kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokan menurut fakmaloginya dan
disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pad rak buku dipojok ruangan yang
berisi buku-buku tebal. Kuambil satu buku yang disampulkan tertulis informasi
spesialis obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah
kupandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ketempat semula. Buku ini adalah
buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara
keseluruhan apotik ini, sebuah televise 14 inci dan sebuah computer dimeja
kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk dibulan mei yang
panas ini.[15]
2) Karangan
narasi
Karangan narasi
merupakan karangan yang menceritakan atau menyampaikan urutan peristiwa secara
kronologis.[16]
Contoh karangan narasi:
Berkunjung
kerumah paman
Liburan sekolah tahun
lalu, aku bersama ayah, ibu, dan adik saya pergi kekota bandung. Kami
mengunjungi rumah paman yang bertempat tinggal disana sekaligus liburan bersama
saudara sepupuku, shinta dan jojo.
Perjalanan dari kotaku
memakan waktu kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Setelah sampai
disana, sepupuku mengajak aku dan adiku untuk berkeliling kota. Kami
mengunjungi banyak sekali tempat-tempat unik dan menarikyang merupakan ciri
khas kota bandung. Tempat pertama yang kami datangi adalah trans studio
bandung. Tempat ini adalah wahana pemain indoor terbesar yang ada di asia.
Disana kami bermain dengan riang dan gembira mencoba menaiki beberapa wahana
seru, seperti roller coster, dan lain-lain.
Tidak terasa dua jam
sudah kami menghabiskan waktu ditrans studio bandung. Setelah puas, kami pun
mencari tempat untuk makan siang dan kemudian bergegas pulang karena hari sudah
sore.[17]
3) Karangan
eksposisi
Karangan eksposisi
merupakan jenis karangan yang menjelaskan suatu konsep, menerangkan cara, mengupas
atau menguraikan sesuatu.[18]
Contoh karangan eksposisi :
Tumbuhan Jahe
Tumbuhan jahe zingiber
officinale, merupakan tumbuhan rimpang yang telah dikenal dari dulu. Jahe
sering difungsikan sebagai bumbu atau penyedap rasa alami. Selain dapat menjadi
rempah-rempah, tumbuhan ini dapat mengobati berbagai penyakit contohnya batuk, panas
dalam dan bahkan kanker menurut penelitian yang ada. Tinggi tumbuhan ini
sekitar 30 hingga 100 cm. Daun tumbuhan jahe berbentuk penyirip dengan ukuran
panjang sekitar 15-23 mm dan lebar sekitar 8-15 mm. Tumbuhan jahe memiliki
rimpang atau akar yang berbentuk jemari yang menggembung pada bagian ruas-ruas
tengah. Nama jahe sendiri dalam masyarakat adalah akar atau rimpang tersebut.
Jahe memiliki rasa yang cukup pedas dan hangat yang disebabkan oleh adanya
senyawa keton yaitu zingeron. Dipasaran, terdapat tiga jenis jahe yang sering
dijual yaitu jahe merah, jahe gajah dan jahe kuning.[19]
4) Karangan
argumentasi
Karangan argumentasi
adalah karangan yang berusaha meyakinkan pembaca tentang suatu gagasan atau
pendapat dengan menyampaikan bukti, contoh, atau alasan lain yang tidak dapat
dibantah.[20]
Contoh kalimat argumentasi :
Global Warming
Saat ini kita mengalami
apa yang disebut global warming yaitu sebuah keadaan dimana naiknya suhu
rata-rata perbukaan bumi. Hal ini terjadi akibat semakin menipisnya ozon, lapisan
pelindung bumi dari sinar langsung matahari yang ada di atmosfir bumi. Pada
dasarnya lapisan ozon yang ada sangatlah tipis sehingga akan semakin mudah
terkikis dan berlubang.
Naiknya suhu rata-rata
permukaan bumi dapat menyebabkan efek yang sangat berbahaya bagi kita,
diantaranya adalah kacaunya iklim yang ada dibumi. Kekacauan yang terjadi ini
sangat merugikan bagi para petani khususnya yang mengandalkan air hujan untuk
mengairi sawahnya. Global warming menyebabkan musim kemarau yang panjang dan
tak diduga-duga kapan datangnya. Sehingga petani dapat mengalami gagal panen.
Untuk mencegah
terjadinya kerusakan yang lebih parah pada lapisan ozon, kita bisa mencegahnya
dengan mencegah polusi udara dan
meminimalkan penggunaan AC dan kulkas untuk mencegah kerusakan yang
lebih parah pada lapisan ozon.[21]
5) Karangan
persuasi
Karangan persuasi
merupakan karangan yang berisi bujukan, rayuan, atau ajakan kepada pembaca
untuk melakukan sesuatu.[22]
Contoh karangan persuasi :
Hutan adalah ruang terbuka bagi
mahluk hidup. Bagi satwa, hutan merupakan tempat yang amat penting. Disanalah
mereka tinggal. Dihutanlah mereka mencari makan. Tidak hanya bagi satwa, bagi
manusia yang tinggal jauh dari hutan pun juga sangat membutuhkan hutan yang
asri. Kita tahu, hutan adalah drainasi alami jika terjadi hujan. Hutan akan
menyimpan air dan mencegah datangnya musibah banjir. Ayo bersama-sama kita
lestarikan hutan untuk kepentingan bersama.[23]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Topik
berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis
topik berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulis. Tema
berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, yang berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab
dalam buku, kepala berita, dan lain-lain.
Persamaannya
yaitu baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul
karangan. sedangkan Perbedaanya yaitu topik masih mengandung hal yang umum
sedangkan tema lebih spesifik dan lebih terarah dalam pembahasan suatu masalah.
Kerangka
karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Pola kerangka karangan ada
dua yaitu karangan alamiah dan karangan logis. Karangan alamiah terdiri dari
urutan waktu dan urutan ruang. Sedangkan kerangka karangan logis terdiri dari
sebab-akibat, umum-khusus, klimaks-antiklimaks, dan pemecahan masalah. Jenis
karangan dibagi menjadi dua berdasarkan karakteristiknya dan berdasarkan
sifatnya. Berdasarkan karakteristiknya, karangan terdiri dari ilmiah,
semiilmiah, dan nonilmiah. Sedangkan berdasarkan sifatnya, karangan terdiri
dari dari deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
B. Saran
Setelah
belajar bahasa Indonesia ini, hendaknya kita dapat memperaktekanya kedalam
karya atau tulisan-tulisan sesuai dengan bahasa Indonesia yang benar. Dan lebih
dapat memahami perbedaan antara tema, topik, dan judul dalam sebuah karangan
yang akan dibuat.
DAFTAR
PUSTAKA
Dika Darmawan ( 5
November 2014 ) Perbedaan Topik, Tema, Judul diperoleh 13 November 2016 dari http://Dikadarmawan.blogspot.com
Guru berbahasa (
februari 2016 ) contoh paragraf persuasi diperoleh 13 November 2016 dari http://guruberbahasa.com
Hikmah, Ade, Dr. M.Pd.
Solihati, Nani, Dr. M.Pd. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia
Widiasarana
Kakak Pinter ( 7
Oktober 2015 ) Contoh karangan narasi diperoleh 13 November 2016 dari http://kakakpintar.com
Kelas Indonesia (
februari 2016 ) contoh karangan argumentasi diperoleh 13 November 2016 dari http://kelasindonesia.com
Maiky lamasia (9
September 2015) makalah topic, tema dan judul karangan diperoleh 13 November
2016 dari http://maikylamasia.blogspot.com
Mugni Sulaiman ( 12
juli 2015 ) Tema, Topik, dan Judul karangan diperoleh 13 November 2016 dari http://Mugnisulaiman.blogspot.com
Pehek ( 7 Agustus 2015
) kumpulan contoh karangan deskripsi diperoleh 13 November 2016 dari http://pehek.com
[1]
http://Mugnisulaiman.blogspot.com/tema-topik-dan-judul-karangan/
pada tanggal 13 November 2016 pukul 17.08
[2]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 81
[3]Dr.
Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 81
[4]
http://dikadarmawan.blogspot.com/2014/11/perbedaan-topik-tema-judul
pada tanggal 13 November 2016 pukul 17.50
[5]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 81
[6]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 82
[7]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 83
[8]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 83
[9]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 84
[10]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 85
[11]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 86
[12]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 86-87
[13]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 88
[14]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 89
[15]
http://pehek.com>home>pendidikan/kumpulan-contoh-karangan-deskripsi-lengkap-terbaru
pada tanggal 13 november 2016 pukul 18.30
[16]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 90
[17]
http://kakakpinter.com/2015/10/contoh-karangan-narasi-pendek-dan-panjang
pada tanggal 13 november 2016 pukul 18.55
[18]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 91
[19]
http://kumpulan-contoh.com>home>contoh-paragraf/2016/9/contoh-teks-paragraf-eksposisi-singkat-dan-jelas
pada tanggal 13 november 2016 pukul 19.22
[20]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 92
[21]
http://kelasindonesia.com>beranda>karangan>paragraf/3-contoh-karangan-argumentasi-tentang-lingkungan-hidup
pada tanggal 13 november 2016 pukul 19.45
[22]
Dr. Ade Hikmat, M.Pd., Dr. Nani Solihati, M.Pd., Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Widiasarana) 2013, Hal. 93
[23]
http://guruberbahasa.com>home>teks-persuasi/2016/2/3-contoh-paragraf-persuasi-singkat-tentang-lingkungan
pada tanggal 13 november 2016 pukul 19.55
